#CeritaZenius putih abu-abuku

 

Halo….halo….Perkenalkan namaku MOH.NOUVALDY biasa dipanggil noval. Aku adalah alumnus zenius dan alhamdulillah aku diterima lewat jalur SNMPTN prodi FISIKA ITS. Eitsss, bukan berarti aku gak belajar buat UTBK ya, zenius menyarakan kepada siswanya untuk tidak berharap banyak di SNMPTN karena keketatan yang luar biasa dan kriteria penilaian yang masih menjadi misteri sampai saat ini. Aku akan menceritakan perjuanganku untuk duduk dibangku perguruan tinggi dan nanti aku akan menceritakan kenapa aku memilih prodi fisika sebagai jalanku.

Aku kenal zenius pas awal-awal kelas 10 dari  saran temen yang udah duluan menggunakan zenius. Awalnya aku ragu buat makai, tapi karena aku penasaran dengan zenius aku mulai coba deh. Eh, beneran bikin ketagihan dan membuat pikiranku terbuka. Aku sempat menempati ranking 6 dari 34 siswa pas kelas 11 semester 1 tapi akhirnya aku memutuskan untuk hengkang dari dunia peringkingan karena aku mau curi start dan mempersiapkan UTBK sedini mungkin. Aku baca-baca tuh blognyazenius dri halam 1-56 (kalo gak salahJ) dan it is wonderfull experience karena zenius ngajarin hal-hal yang awalnya aku takutin pas smp yaitu matematika.

Ketika aku kelas 10 dan pertama kali kenal zenius, fokusku adalah belajar segala ranah baik social science maupun natural science. Latar belakangku adalah IPA, tapi zenius ngasih kesempatan buat belajar segala hal dan gak ngebatesin diri kita (merdeka belajar sih kalo sekarang,ehehe. Tapi basiccally zenius udah duluan daripada kebijakan pemerintah). Back to the topic, aku explore segala hal di kelas 10 dan aku sempet jatuh cinta sama matematika(pelajaran yang aku benci pas smp) dan fisika( yang kata orang sih sulit, tapi aku have fun aja sih pas kelas 10 karena bang wisnu yangn gajr dan ngajarnya gokil parah sih).

Aku belajar UTBK pas kelas 11 tadi kan, cuman aku mantepin didasar lets say fundamental of mathematics, analogic, language comprehention, and etc yang kadang disebut juga sebagai materi TPA. Pertanyaannya, kenapa kok aku start di ranah itu? Karena buat level yang lebih advance aku rasa penguasaan konsep dan materi yang lebih sederhana jauh lebih penting dan materi saintek ada yang belum aku pelajari di sekolah yaitu materi kelas 12. Sembari aku belajar TPA aku tetep fokus yah setidaknya buat pertahanin nilai sekolah. Setidaknya masuk dipenerima kuota SNMPTN nanti. Efek yang aku dapetin pas kelas 11 sih aku lebih tersstruktur dalam berbahasa dan bertingkah menyingkapi setiap realitas yang ada disekitarku dan membuat aku lebih confiden menghadapi problematika hidup.

Nah pas kelas 12 adalah saat-saat genting dan sangat mencekam karena akan banyak ujian yang aku hadapi. Sebelumnya aku cari info di UTBK 2019 dan ternyata jauh sangat berbeda soalnya daripada SBMPTN 2018. Selain berganti nama menjadi UTBK, si pembuat soal menuntut kita untuk lebih kreatif dan problem soving di beberapa ranah kehidupan (kata bang sabdaJ). Overall, aku takut donk dan mutusin untuk back to zenius insight untuk dengerin bang sabda. Dan it works, kekhawatiranku mulai ilang karena bang sabda jelasin detail banget (btw, pas kelas 11 aku gak buka insight ini sih. Aku fokus ke TPA). Kata-kata yang paling aku inget dari bang sabda yaitu “Sebenernya effort dari ketakutan atu kekhawatiran itu jauh lebih besar loh”, reaksiku sih aku ketawa gak jelas. Di kelas 12 ini juga aku sering bolos dari sekolah, kadang bolos di musholla buat belajar zenius (btw, disekolahku bawa hp dilarang loh. Jadi, pas mau belajar ya kayak maling gitu. Kadang bareng teme yang sama-sama ambis, mayan buat saling jaga,hehehehehe…). Kadang aku nongkrong diperpus sekolah saat guruku tidak masuk kelas atau saat ada pelajaran yang ngak penting (gurunya tidak peduli muridnya kemana J). Pernah juga 5 hari aku gak masuk sekolah hanya demi belajar di zenius tanpa alasan yang jelas.

Persiapan buat UTBK sih harus mateng. Oleh karena itu, selain belajar pas jam sekolah aku belajar pas hari libur sekolah atau saat pembelajaran tidak efektif (seperti saat HUT kemerdekaan, HUT sekolah, kelas meeting dsb). Aku belajar siang malem dari mulai jam 5 pagi sampai jam 8 malem. Aku tipeorang yang gak bisa belajar di malam hari, lebih produktif pas siang hari. Ketika aku nyentuh materi SAINTEK aku langsung falling love sama fisika. Karena bang sabda, bang wisnu, dan bang steave ngajarin dengan gokil. Mereka menggunakan analogi yang sederhana dan membuat aku mudah paham dengan materi fisika. (aku mengerti sih kenapa kek gitu, pas waktu aku nulis tulisan ini aku sudah membaca buku LEARNING HOW TO LEARN karya Barbaraa kalo gak salah).

Aku sempet hawatir karena selama setahun atau pas selama kelas 12 serasa gak cukup waktunya. Karena aku belajar per bulan. Misal nih aku mau ningkatin matemtika SAINTEK, aku harus fokus selama 1 bulan/ 2 bulan hanya untuk belajar matematika SAINTEK saja. Dan mendekati pengumuman SNMPTN pun aku hanya bisa meng-cover pelajaran kimia, matemtika sedangkan fisika hanya belajar bab mekanika, usaha, dan energi. Listrik aku masih belum bisa meng-covernya karena waktu buat dp kurang. Kalo biologi aku hanya  belajar tentang sel. Aku paham sih kenapa zenius menyarankan buat gapyear mungkin karena itu.

Ketika pengumuan SNMPTN aku diterima di pilihan pertama yaitu FISIKA ITS. Aku bersyukur banget sih dapat belajar dengan zenius dan memperkaya pemahamanku. Meski aku lulus di SNMPTN bukan berarti aku gak belajar buat UTBK, aku masih ingin memperdalam dan mengejar ketinggalanku dan aku merasa ingin meng-cover ketinggalanku pas persiapan UTBK tadi. Aku sempet ngerjain TO DP yang diadakan zenius karena soalnya mantap. Seperti yang aku katakan tadi bahwa TPA adalah dasar buat memahami sesuatu yang kompleks maka aku gak mau menyia-nyiakan kesempatan selagi bisa belajar dengan zenius.



Aku berharap suatu saat aku dapat bertemu langsung dengan tutor-tutor zenius buat ngucapin terimakasih dan ingin mendapatkan pelajaran langsung dari mereka. Jika bang sabda, bang wisnu, dan bang steave membaca tulisan saya ini, terimakasih atas ilmu yang diberikan kepada saya. Semoga suatu saat aku bisa menjadi seperti kalian dan alasan itulah yang mendasariku untuk mendobrak batasanku dengan memilih fisika sebagai prodiku.

 

“loe adalah programer buat diri loe sendiri”(sabda p.s – mathematic, physics, economic teacher)

“Reward terbesar dari belajar itu bukan dari nilai yang didapatkan misal 100. Tapi, nilai belajar terbesar itu ketika loe bilang wah gila gua ngerti banget konsepnya”( wisnu p.s –physics teacher)

Maaf bang steave, gak nemu quote-nya:v. tapi overall, aku kagum sama loe bang


#CeritaZenius


 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

teks anekdot