teks anekdot



Sapuan dewa
ketika micien mulai merajalela

Liburan semester  pun dimulai, Baba dan Gaga bersiap siap untuk mengemas barang-barang mereka. Mereka berencana akan pergi ke pantai. Sekitar jam 9 mereka berangkat  dengan bantuan jasa gojek. Namun sayangnya mereka tersasar ke pantai lain dan si gojek kehabisan bensin. Gaga berkata “ abang ini gimana sih, tau arah mata angina gak?” dan dilanjutkan omongan Baba yang keluar “ sudahlah ga, ini pantai juga, berapa bang ??”. gojek “cuman 10.000”. setelah mebayar si gojek mereka pun langsung ke tepian pantai namun alangkah terkejutnya mereka. Pengunjug dengan seenaknya membuang sampah mereka di sebarang tempat. “ kalau pantainya kek gini gimana kita bisa liburan ba, udah balik aja yuk.” Kata si Gaga. “ kalau kita balik biaya nambah lagi boy, udahlah sekalian kita sapu nih pantai sekalian biar sehat.” Kata si Baba. “ gue gak mau nyapu, gue bukan petugas sampah.” Kata Gaga. “ayo lah boy, kapan lagi kita berkeringat .” rayu Baba. Lama mereka berdebat sampai akhirnya Gaga mau mebersihkan pantai dengan syarat siapa yang kalah bayar uang pulang. 2 jam mereka bekerja namun hanya Gaga yang belum selesai. Baba penasaran apa yang Gaga lakukan dan dia menghampirinya. “ kok masih belum selesai boy??”. Gaga menjawab dengan hela nafas yang panjang “ iya nih, gue sapu juga air lautnya biar gak mencemari pasirnya, kalua loe sapu di darat gue spu di airnya, biar cepet gue dorong nih air berlawanan dengan arah ombak.” Baba menegur  “ haduh, kok gitu sih boy, air laut loe sapu gimana sih, sampahnya boy….sampahnya bukan air lautnya…” udah terlanjur boy, udah sini bantuin gua.” Kata si Gaga. “ ga…ga,,, emang loe generasi micien.”

Identifikasinya :
Abstraksi
Liburan semester  pun dimulai, Baba dan Gaga bersiap siap untuk mengemas barang-barang mereka.
Orientasi
Mereka berencana akan pergi ke pantai. Sekitar jam 9 mereka berangkat  dengan bantuan jasa gojek.
Krisis
Namun sayangnya mereka tersasar ke pantai lain dan si gojek kehabisan bensin. Gaga berkata “ abang ini gimana sih, tau arah mata angina gak?” dan dilanjutkan omongan Baba yang keluar “ sudahlah ga, ini pantai juga, berapa bang ??”. gojek “cuman 10.000”. setelah mebayar si gojek mereka pun langsung ke tepian pantai namun alangkah terkejutnya mereka. Pengunjug dengan seenaknya membuang sampah mereka di sebarang tempat.
Reaksi
“ kalau pantainya kek gini gimana kita bisa liburan ba, udah balik aja yuk.” Kata si Gaga. “ kalau kita balik biaya nambah lagi boy, udahlah sekalian kita sapu nih pantai sekalian biar sehat.” Kata si Baba. “ gue gak mau nyapu, gue bukan petugas sampah.” Kata Gaga. “ayo lah boy, kapan lagi kita berkeringat .” rayu Baba. Lama mereka berdebat sampai akhirnya Gaga mau mebersihkan pantai dengan syarat siapa yang kalah bayar uang pulang.
Koda
2 jam mereka bekerja namun hanya Gaga yang belum selesai. Baba penasaran apa yang Gaga lakukan dan dia menghampirinya. “ kok masih belum selesai boy??”. Gaga menjawab dengan hela nafas yang panjang “ iya nih, gue sapu juga air lautnya biar gak mencemari pasirnya, kalua loe sapu di darat gue spu di airnya, biar cepet gue dorong nih air berlawanan dengan arah ombak.” Baba menegur  “ haduh, kok gitu sih boy, air laut loe sapu gimana sih, sampahnya boy….sampahnya bukan air lautnya…” udah terlanjur boy, udah sini bantuin gua.” Kata si Gaga. “ ga…ga,,, emang loe generasi micien.”


Amanat : “ jadilah pelopor perbuatan baik dan tentanglah perbuatan buruk dengan perbuatan yang positif .”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#CeritaZenius putih abu-abuku